Alkisah diceritakan ada seorang nenek keturunan yahudi yang buta
dan tak mempunyai gigi serta Nenek tersebut hidup hanya sebatang kara. Nenek tersebut
juga adalah seorang gelandangan tua yang menghabiskan hari-harinya itu hanya
untuk menjadi seorang pengemis dan peminta-minta di sebuah pasar. Disaat itu
secara kebetulan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a mengunjungi pasar tersebut dan
melihat seorang nenek tua tersebut dan memberikan sedikit hartanya
(bershodaqoh) untuk nenek tersebut.
Tapi nenek tersebut membalas kebaikan dari sahabat rasul itu dengan
kata-kata yang melecehkan dan mencaci maki Rasulullah SAW. Nenek tersebut
setiap ada yang memberinya uang dia selalu berkata: “Muhammad!!,, Jauhi
Muhammad!!!,, Muhammad lah yang membuatku menjadi seperti ini,, Muhammad lah
yang telah menciptakan peperangan antar suku dan mengganti keyakinan (agama)
nenek moyangku dengan Islam,, Jauhilah Muhhammad, Muhammad adalah orang yang
paling jahat dimuka bumi ini.” Ujar beliau..
Maka seketika pula Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a pun merasa heran,, dan
seketika pula menemui Aisyah r.anhuma, dan bertanya: “Amalan apakah yang selalu
Rasulullah SAW lakukan tetapi aku tidak mengetahuinya?”
Siti Aisyah pun menjawabnya: “Dia selalu memberi makan seorang
nenek tua Yahudi yang buta di Pasar.”, Jawab Aisyah.
Seketika itu Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a pun langsung mengamalkan perbuatan
Rasulullah yang tidak ia ketahui sebelumnya yang dikatakan Aisyah tersebut. Ketika
Abu Bakar Ash-Shiddiq memberi makan nenek tua yahudi tersebut nenek tua
tersebut dengan marah dan memcaci Abu Bakr Ash-Shiddiq dengan berkata: “Siapa
kamu? Makanan ini sangat kasar. Engkau pasti orang lain dan bukan orang yang
biasa memberiku makan?”
Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a pun langsung terenyuh dan berkata pada
lubuk hati yang terdalamnya: “Sungguh mulia sekali akhlak Rasulullah SAW,
sampai aku pun tidak bisa meniru akhlak Rasulullah SAW tersebut,, sampai-sampai
Rasulullah SAW sampai menghaluskan makanan itu dan bukan hanya memberikan nenek
ini makan.” Kemudian setelah itu lalu Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a pun memberitahu
kepada sang nenek tersebut tentang dirinya sambil berkata: “memang betul, bukan
akulah orang yang sering memberiku makanan”
Si nenek
kemudian bercerita, si penyuapnya terdahulu itu selalu menghaluskan makanan
sebelum diberikan kepadanya.
Si nenek pun
lantas bertanya kepada Abu Bakar. “Kemana gerangan orang itu, sudah sepekan
lebih ia tak datang kemari?”
Mendengar hal
itu, Abu Bakar Pun menceritakan kepada sang nenek tersebut dengan tersedu-sedu,
bahwa yang setiap harinya memberikan makan serta menghaluskan makanannya itu
kepada nenek tersebut adalah Nabi Muhammad SAW dan kini beliau telah wafat. Mendengar
hal itu dan Mendengar nama itu, maka si nenek itu pun kemudian tersadar.
Ternyata, orang yang selama ini dibencinya begitu menyayanginya, memberinya
makan, dan dengan telaten menyuapinya. Muhammad adalah seorang manusia yang
santun dan Sopan. Si nenek pun lantas bertaubat dan memohon ampun.
Dari kisah di
atas memberikan pelajaran kepada kita agar senantiasa hidup saling menyayangi,
sekalipun kepada orang yang membenci kita dan berbeda agama. Kita lihat teladan
yang diberikan Rasulullah, beliau menyayangi orang yang membenci, mencaci, dan
memaki beliau dengan senantiasa memberikan yang terbaik kepada orang yang
membenci beliau, dan pada akhirnya orang itu bertaubat dan memeluk agama Islam.
Wallahu a'lam.