Minggu, 27 Juli 2014

Lebaran Tahun Ini Berbeda Dengan Tahun Yang Lalu

Lebaran Tahun Ini Berbeda Dengan Tahun Yang Lalu
Oke Guys, hal ini mulai ku rasakan ketika memasuki awal Ramadhan kemaren. Mulai dari awal Ramadhan sampe akhir ku merasakan keganjalan dan perbedaan yang sangat signifikan dalam menjalaninya. Mulai dari sahur, aktivitas puasa, ngabuburit, berbuka, tarawehan, sampai sahur kembali itu kurasakan banyak perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Mulai dari sahur guys, entah mengapa sahur tahun ini tak bisa ku nikmati. Entah mengapa rasanya tuh hambar banget, entah mengapa nafsu makan ku yang biasanya pada tahun-tahun kemaren bersemangat sekali, tapi di tahun sekarang kurang banget… ini bukan masalah perasaanku guys, entah mengapa. I don’t know.
Kemudian pas puasa,, kegiatanku selama bulan ramadhan ini hanya tidur, maen game, buka laptop, tutup laptop, dan tidur lagi. Rasanya seperti ada yang hilang kawan. Seperti ada yang kurang. Ya, berbeda dengan tahun yang lalu, kegiatanku di bulan ramadhan itu sungguh padat. Mulai dari kuliah shubuh, hadir di pengajian, tadarusan, kultum, bakti social, dan pesantren kilat pun ku jalani. Tapi di tahun ini semua itu gak ada kawan,, mungkin ku masih bergantung pada teman-temanku tuk melakukan semua aktivitas itu. Ya, disaat teman-temanku mulai menghilang, semua aktivitas ramadhan pun menghilang. Sulit rasanya menjalani aktivitas ramadhan itu tanpa seorang teman.
Lanjut ke ngabuburit, ya memang betul, ngabuburitku dihabiskan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas tadi guys. Tanpa adanya seorang teman, ngabuburitpun tak ada. Biasanya ku selalu diajak oleh teman-temanku untuk ngabuburit bareng ke salah satu tempat. Tapi, di tahun ini tak ada yang mengajaku untuk melakukannya.
Terus tarawehan,, selama bulan Ramadhan ini ku habiskan seluruh tarawehanku hanya di rumah, itu pun sendiri gak berjamaah. Memang di tahun taahun yang lalu tarawehanku sungguh istimewa kawan, aku dan teman-teman menikmati tarawehan itu. Seusai tarawehan, kita melakukan aksi yang sangat jail, yakni “menggedor-gedor pintu rumah orang, dan kabur”… mungkin itu hal yang nakal, tapi bagi kami itu adalah sebuah kesenangan yang tiada tara… hehe… kemudian selepas itu, kami bermain,, kami bermain sampai larut malam. Sungguh alangkah indahnya pada masa-masa itu.
Dan sampai lebaran ini guys, ku hanya bisa menulis curhatan ini dan ngepost ke blog ini kawan, di tahun lalu, pas waktu lebaran, aku dan kawan-kawan saling berkunjung di tiap rumah ke rumah yang lain untuk bersilaturahmi dan mendapatkan THR, tapi alangkah disayangkan kawan untuk lebaran di tahun ini ku gak bisa melakukannya. Mau berkunjung kemana coba??? Orang teman-temanku pada menghilang entah kemana. Kemanakah kalian wahai teman-temanku??? Dimanakah kalian berada pada saat ini wahai sahabat-sahabatku??? Ku harap kalian baik-baik saja dan tak melupakan pertemanan kita yang abadi. Itulah hanya doa yang bisa kusampaikan untuk sekarang ini.

Minggu, 13 Juli 2014

Tak Selamanya Liburan Panjang Itu Indah


Tak Selamanya Liburan Panjang Itu Indah
 
Nah kawan, kenapa kali ini saya ambil judul “Tak selamanya Liburan Panjang Itu Indah”? karena judul ini adalah diambil dari pengalaman pribadi saya. Mungkin kalian bertanya-tanya dibenak kalian, kenapa sih dengan liburan panjang itu?? Ko gak indah? Memang ada apa?? Seharusnya kan indah??? Bukan begitu?? Nah, baiklah saya akan jelaskan kenapa liburan panjang itu tak selamanya indah.
Oke, saya awali penjelasanya dari awal liburan. Nah, jadi diawal liburan itu saya berfikir, “wah liburan panjang nih, ampe 3 bulan, wah gue bisa bersenang-senang tuh selama 3 bulan itu”. Tapi, ternyata apa yang difikirkan saya selama ini itu bertolak belakang. Malahan saya gak bisa menikmati liburannya. Kenapa coba? Nah oke kita lanjutkan.
Jadi ketika saya merasakan bahwa liburan panjang itu ternyata gak menyenangkan saya bertanya-tanya pada diri saya mungkin ada yang salah?? Atau mungkin ada sesuatu?? Atau apakah yang terjadi???
Ternyata setelah diobservasi, ternyata bisa menjadi tidak menyenangkan itu karena beberapa factor, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Tak ada teman yang menemani disaat liburan,
b.    Tak ada uang untuk bersenang-senang,
c.    Tak ada kegiatan yang baru selain makan, tidur, maen laptop,
d.    Tak ada kendaraan yang sesuai dengan financial,
Oke saya jelaskan mengapa hal diatas tersebut bagi diri saya sebagai factor pemicu liburan panjang itu tak menyenangkan.
a.    Tak ada teman yang menemani disaat liburan
Nah kawan, kenapa factor teman ini adalah factor yang berada diurutan pertama dan yang paling mempengaruhi mood kita disaat liburan? Karena teman ini adalah bisa dikatakan sebagai partner ship kita dalam mengisi liburan panjang itu. Setidaknya teman ini adalah sebagai lawan bicara kita disaat mengisi liburan yang panjang itu. Coba bayangkan kawan, jika kita berada pada saat liburan panjang dan tak ada seorang pun yang menemani, rasanya itu hampa kawan. Udah jadi hal yang menjengkelkan lah jika liburan panjang ini tak ada yang menemani. Nah, kejadian tak ada teman yang menemani pada saat liburan panjang inipun saya alami kawan. Disaat ku mencoba mengajak temanku untuk menghabiskan waktu liburan dengan bersenang-senang, eh ternyata mereka mempunyai kesibukan mereka masing-masing.
Seperti yang telah ku alami, disaat ku mengajak seorang teman untuk mengisi liburan ini atau bisa dikatakan bermain dengan cara sms ataupun telephon, mereka pun tak bisa dikarenakan mempunyai kesibukannya masing-masing. Rasanya tuh hampa bila liburan gak ada temen.
b.    Tak ada uang untuk bersenang-senang
Nah, uang pun merupakan sarana untuk liburan panjang yang menyenangkan kawan. Kenapa coba?? Ya iya lah, udah jelas bahwa disaat liburan panjang itu kita mesti memiliki uang yang lebih. Karena tanpa adanya uang di saat liburan, kita sulit untuk melakukan suatu kesenangan. Hal ini pun ku alami, ketika liburan panjang, ku tak memiliki uang sedikitpun, sehingga ku sulit untuk berpergian. Padahal disaat liburan panjang ini, banyak hal yang ingin ku miliki. Sebagai contoh, disaat ku pengen beli hp (smartphone), beli pakaian, pergi ke tempat wisata, dsb itu ingin ku nikmati, tapi ternyata hal tersebut seketika musnah dari keinginanku karena uang tak ada. Rasanya tuh sedih kawan, apa yang kita inginkan sampai tidak terwujud.
Tapi ku tak seambisius itu untuk mendapatkan segalanya yang ku inginkan. Dan akhirnya aku pun mencoba menerima keadaan. Dan disinilah aku mulai berfikir untuk mendapatkan uang. Eeiittss,, tapi dengan cara yang halal oke. Disaat itu ku mulai cari-cari lowongan pekerjaan yang pas, dan sampai hari ini ku mencari loker tersebut. Ternyata ada benarnya juga pribahasa “Uang itu bukan segalanya, tapi segalanya itu butuh uang”.
c.    Tak ada kegiatan apapun selain makan, tidur, dan maen laptop
Sudah jelas, jika disaat liburan panjang tersebut kita gak punya temen dan uang, apalagi yang mau dilakukan coba? Selain makan, tidur, nonton tv, maen game, maen laptop. Hal tersebut pun terpaksa dan dengan sangat terpaksa harus ku lakukan. Selama liburan panjang, waktuku hanya dihabiskan oleh makan, tidur, nonton, maen game. Nah disinilah ku mulai berfikir untuk menambah kegiatan baruku, dan mendapatkan suatu pekerjaan.
Sungguh sangat membosankan apabila kegiatan kita disaat liburan stak sampai disitu dan melakukan hal yang sama tiap harinya.
d.    Tak ada kendaraan yang sesuai dengan financial
Nah, disnilah ketika kita hanya berdiam diri dirumah karena tak adanya suatu kendaraan yang sesuai dengan financial. Maksudnya, disaat kita ingin jalan-jalan ataupun pergi ke suatu tempat sedangkan kita tidak memiliki suatu kendaraan, maka kita pun tidak bisa berbuat apa-apa. Nah, ketika saya sudah mulai berniat dan mencoba mencari suatu pekerjaan untuk menebalkan isi dompetku ternyata harus terhenti karena tak ada kendaraan yang pas. Padahal kalo dilihat, ada 4 kendaraan dirumahku, yakni sepeda motor 2, dan sepeda ontel 2. Yaa apa boleh buat,, jika saya berpergian dengan motor, ku bingung untuk mengisi bensinnya, ceritanya kan lagi gak punya uang. Kalo mau menggunakan sepeda, kedua sepeda itu dipakai oleh orang tua ku untuk bekerja. Otomatis ku gak bisa kemana-mana.
Coba bayangkan jika jalan kaki untuk berpergian? Aduh, udah gak zamannya dan bukan kondisinya orang-orang pada zaman sekarang kemana-mana tuh harus jalan kaki. Apalagi ini di bulan RAMADHAN, beuh, bisa-bisa batal puasanya. Yaah apa boleh buat, ku harus menerima keadaan tersebut. Akhirnya sampai sekarang ku hanya melakukan kegiatan yang itu-itu aja.

Mudah-mudahan besok, bisa menjadi lebih baik dari hari yang telah lalu. Ku harap besok adalah hari keberuntunganku. Dan ku bisa menikmati liburan panjang ini dengan sangat senang.
copyright abdillah will success