BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Ahklak merupakan ilmu yang membahas
tentang perbuatan manusia.Dalam hal ini kami akan membahas tentang apa saja
yang termasuk kepada ahklak-ahklak tercela yaitu yang mana ahklak yang harus dihindari
seperti Hasad,Takabur dan sebagainya.
Contoh-contoh ahklak seperti itu
adalah termasuk kepada ahklak yang tercela yang mana banyak mengandung
kemadhorotan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Selain itu Allah SWT
sangat tidak menyukai orang-orang dalam dirinya masih menyimpan sifat-sifat
tercela karena itu banyak sekali dalil nakqli maupun aqli yang menjelaskan
betapa tidak bolehnya kita memiliki ahklak tercela seperti itu.
Semua balasan dari perbuatan sikap
tercela seperti itu juga telah dijelaskan dalam firman Allah maupun hadits
Rasul yang amat sangat berat baik di dunia maupun di akhirat.Tetapi Allah SWT
adalah dzat yang maha pengasih sebagaimana sifat-sifat Allah SWT yang baik
lainnya,untuk itu banyak hal yang dapat kita ketahui untuk menjauhi segala
sifat-sifat yang termasuk kedalam sifat tercela ini.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.2.1
Apa itu
pengertian Ahklak?
1.2.2
Apasajakah
induk-induk ahklak tercela?
1.2.3
Bagaimana
metode untuk meningkatkan kualitas ahklak?
1.2.4
Bagaimna
kualitas ahklak dalam kehidupan?
1.3 TUJUAN
1.3.1
Dapat
mengetahui pengertian Ahklak
1.3.2
Menjelaskan
contoh induk- induk ahklak tercela
1.3.3
Mengetahuai
penyebab dan solusi dari ahklak tercela
1.3.4
Dapat
menerapkan metode peningkatan kualitas ahklak dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
AHKLAK
Ahklak berasal
dari bahasa arab ﺄﺧﻼﻖ bentuk jamak
dari ﺧﻟﻖ yang secara etimologis berarti budi
pekerti,watak,perangai,tingkah laku atau tabi’at.Menurut imam Al-Ghozali,ahklak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan
gampang dan mudah,tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.Sedangakan
menurut Abdul Karim Zaidan, Ahklak adalah nilai-nilai yang tertanam dalam jiwa
dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik dan
buruknya,untuk kemudian memilih melakuakan ataupun menigkatkannya.Tetapi
menurut Ahmad amin Ahklak sendiri yaitu membiaskan kehendak,ini berarti bahwa
kehendak itu apabila dibiaskan terhadap sesuatu maka kebiasaan itu akan dapat
membentuk ahklak.Contohya apabila kita selalu membiasakan untuk memberi maka
akan melahirkan sikap yang dermawan.
Sedangkan Ilmu
ahklak ialah ilmu yang menjelakan arti baik dan buruk,menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh seseorang kepada orang lain,menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk
melakukan apa-apa yang harus di perbuat.
2.2
INDUK-INDUK AHKLAK TERCELA
2.2.1 IRI
HATI,DENGKI (HASAD)
Hasad adalah tidak senang kepada orang lain
yang mendapat kenikmatan. Sehingga timbul perbuatan jahat agar kenikmatan yang
diperoleh seseorang itu hilang atau pindah kepada dirinya. Atau ia benci
terhadap kenikmatan lebih dari kenikmatan dirinya
Iri hati atau
dengki juga merupakan persaan benci atau tidak senang kepada seseorang yang
memperoleh keberuntungan atau kebahagian,serta mengharapkan agar
keberuntungan/kebahagiaan orang tersebut lenyap.Firman Allah SWT yang artinya :
“jika kamu memperoleh
kebaikan,niscahy mereka bersedih hati,tetapi jika kamu mendapat bencana mereka
gembira karenanya”.(QS.Ali Imran:120).
Nabi Muhammad
S.A.W. bersabda :
Artinya
:”Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu, yaitu
benci dan dengki itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut”.
(HR. Abu Daud dan Tarmidzi)
Rasulullah juga bersabda:
“Jauhilah hasad karena sesungguhnya hasad itu
dapat memakan (menghabiskan) kebaikan seperti api memakan kayu baker.” (H.R. Abu Dawud)
Seseorang yang
memiliki sifat iri hati atau dengki akan sangat tersiksa,karena jika dalam
suatu masalah dia akan terlebih dahulu tersiksa hatinya dengan keiriannya.Sifat
iri hati atau dengki akan membuahkan berbagai sifat tercela lainnya,seperti:
marah,dendam,berdusta,menipu,adu domba,mencuri bahkan membunuh.sebagai contoh
tentang kisah iblis terhadap nabi adam yang mana iblis sangat iri kepada NAbi
Adam AS yang mendapatkan kedudukan yang paling mulia di sisi Allah SWT maka
dari itu iblis yan didorong dengan sifat keirian dan kedengkiannya maka iblis
melakuakan kemaksiatan yang besar yaitu melanggar perintah dari Allah SWT.
Orang yang
memiliki sifat iri hati atau dengki tidak akan mendapat sesuatu apapun dari
masyarakat selain dari celaan dan pengucilan.Di dunia ia tersiksa karena tidak
disenagi masyarakat sedangkan di akhiratpun ia menderita karena azab dari
Allah.
2.2.1.1 PENYEBAB
TIMBULNYA SIFAT IRI HATI ATAU DENGKI (HASAD)
1.
Adanya rasa
permusuhan dan kebencian
2.
Tidak bersyukur
3.
Perasaan tinggi
diri
4.
Kikir atau
pelit
5.
Malas
2.2.1.2 CARA MENGHINDARI SIFAT
IRI HATI ATAU DENGKI (HASAD)
1.
Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
2.
Menyadari bahwa hasad dapat menghapuskan
kebaikan
3.
Qonaaah dan selalu meningkatkan syukur kepada
Allah SWT
2.2.2
SOMBONG (TAKABUR)
Sombong adalah
merasa lebih tinggi dari orang lain,baik keturunan, kekayaan, kepandaian,
kedudukan, kecantikan atau ketampanan dan sebagainya.Sombong merupakan ahklak
tercela,Firman Allah SWT yang artinya :
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di
muka bumi tanpa alas an yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-ku.mereka jika
melihat tiap-tiap ayatku,mereka tidak bermain kepadanya.Dan jika mereka melihat
jalan yang membawa kepada petunjuk,mereka tidak mau menempuhnya tetapi jika
mereka melihat jalan kekesatan,mereka terus menempuhnyayang demikan itu adalah
karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya”.(QS.Al-a’raf
:146).
Sombong ada dua
macam,yaitu sombong lahir (takabur zahir) dan sombong batin (takabur
batin).Sombong lahir yaitu perbuatan-perbuatan kesombongan yang dilakukan oleh
anggota badan yang jelas terlihat.Sombong batin yaitu sifat kesombongan didalam
jiwa atau hati yang tidak terlihat.
Orang yng sombong
tidak memiliki perasaan untuk mencintai dan menyanyangi sesame saudaranya yang
mukmin sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.orang yang sombong banyak memiliki
sifatyang buruk misalnya merendahkan orang lain,pemarah,pembohong,khinat dan
sebagainya.Orang yang sombong tidak segan-segan menggunakan hal-hal yang buruk
demi untuk mempertahankan kemulianya.
Rasullah SAW
menjelaskan,bahwa ada dua macam sifat yang merupakan himpunan dari sifat
sombong,yaitu menolak kebenaran dan menghina orang lain.Rasullah bersabda yang
artinya:
”Sombong adalah (sifat) orang
mengingkari kebenaran dan menghina orang lain”.(HR.Abu Daud
dan Hakim).
Orang sombong
senantiasa menolak kebenaran,yang dianggapnya akan merugikan dirinya dan
menghina atau merendahkan orang lain.Orang sombong sering lupa
diri,siapa,darimana dan kehendak kemana ia sebenarnya.Sebagai contohnya adalah
Fira’un yang mendaulatkan dirinya sebagai tuhan.Perilaku yang sombong ibarat
seorang budak yang mengambil mahkota raja,kemudian ia memakainya,setelah itu ia
duduk di singgahsana raja bertingkah seperti raja yang patut di hormati,dan
Tentu saja sang raja sangat murka terhadap budak yang kurang ajar tersebut dam
menjatuhkan hukuman yang sangat berat.
2.2.2.1 HAL-HAL
YANG MENIMBULKAN KESOMBONGAN
1.
Keturunan
2.
Kekayaan harta
3.
Kepandaian/Ilmu
pengetahuan
4.
Kedudukan
5.
Kecantikan/Ketampanan
6.
Kekuatan tubuh
7.
Dsb
Oleh sebab
itu,hendaklah kita memohon kepada Allah agar di beri petunjuk kearah jalan yang
benar dan terhindar dari sifat sombong.
2.2.3 ANANIAH (EGOIS)
Kata
Ananiah berasal dari bahasa Arab “ana”
yang berarti saya atau aku, kemudian mendapat tambahan iayah. Ananiyah berarti
‘keakuan’ yaitu mementingkan diri sendiri atau disebut juga egois adalah orang
yang selalu mementingkan diri sendiri. Islam melarang berbuat merusak diri
sendiri. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat
Al-Baqoroh ayat 195 sebagai berikut :
Artinya : ”Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Namun ada ayat yang menyatakan seorang mukmin
lebih mengutamakan diri sendiri dunia dan akhirat dari ancaman neraka tetapi
juga tidak boleh meninggalkan tanggung jawab terhadap orang lain dan terhadap
keluarga, dalam pergaulan sesama mukmin Allah memerintahkan untuk saling
merendahkan hati tidak congkak dan sombong.
2.2.3.1CIRI-CIRI
ANANIYAH DAN EGOIS
1.
Mau menang sendiri
2.
Tidak menghiraukan perasaaan orang lain
3.
Bersikap acuh tak acuh
4.
Merasa dirinya selalu benar, sehingga tidak mau
mendengarkan orang lain
5.
Melakukan segala cara untuk mencapai tujuan
atau keinginannya
6.
Hanya memikirkan kepentingan diri sendiri
7.
Bersikap sombong karena merasa dapat hidup
tanpa bantuan orang lain.
2.2.3.2 BAHAYA EGOIS
1. Orang egois biasanya dijauhi oleh orang-orang
di sekitarnya
2. Tidak disukai orang lain karena selalu mau
menang sendiri
3. Seringan mendapat cemooh dari teman dan
tetangga.
2.2.3.3 CARA MENGHINDARI SIFAT EGOIS
1.
Menyadari bahwa kita tidak dapat hidup sendiri
suatu saat pasti kita akan membutuhkan orang lain
2.
Mencintai sesama manusia karena di hadapan
Allah manusia mempunyai derajat yang sama kecuali karena taqwanya.
3.
Meningkatkan silaturrahmi kepada sauadara, teman
dan sesame manusia yang lain.
2.2.4
GHADHAB (PEMARAH)
Ghadhab asal kata bahasa arab yang artinya
marah, sedangkan pemarah adalah orang yang lekas (mudah) marah.Adapun
bentuk-bentuk marah bermacam-macam ada kalanya kelihatan dari wajahnya yang
cemberut, mata yang melotot, berkata-kata kasar dan kotor hingga kadang-kadang
sampai terjadi perkelahian, Sebagaimana sabda Rosullah SAW :
Artinya :“Bahwasanya marah
itu merusak iman, seperti barang yang pahit merusak madu”.
Rasulullah
bersabda
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya
Rasulullah saw bersabda” Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat dalam
bergulat. Orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu mengendalikan
dirinya ketika marah.”
2.2.4.1BAHAYA SIFAT
PEMARAH
1.
Merugikan diri
sendiri maupun orang lain.
2.
Merupakan sumber
pertengkaran, percekcokan dan menimbulkan kebencian dan permusuhan
3.
Lebih membawa
kerusakan dan kemudlorotan bagi dirinya maupun orang lain.
4.
Permasalahan tidak
dapat diselesaikan dengan baik
5.
Menyebabkan
terputusnya tali persaudaraan sesama muslim.
2.2.4.2 CARA
MENGHINDARI PEMARAH
1.
Lebih baik mengalah
dari pada menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
2.
Jangan bicara yang
menyinggung perasaan orang lain, jika salah kita ingatkan dengan cara yang
baik.
3.
Selalu memberi maaf
dengan tulus ikhlas,
Sebagaimana firman
Allah :
Artinya :“Dan balasan
suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang siapa memaafkan dan
berbuat baik[1345] Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia
tidak menyukai orang-orang yang zalim. “(Q.S. Asy Syura : 40)
2.2.5
GHIBAH DAN
NAMIMAH
Ghibah dalam bahasa kita disebut
mengumpat dan mengunjing adalah menyebut atau memperkatakan seseorang
dibelakang dirinya dengan apa yang dibencikan, ghibah terjadi disebabkan dari
dengki, mencari muka atau berolok-olok dengan tujuan untuk menjatuhkan martabat
orang yang diumpat.
Sedangkan namimah (adu domba) adalah
menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang atau
mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan maksud adu domba
antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka.
Firman
Allah, QS. Al- Hujarat 12 :
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.”
2.2.5.1
SEBAB-SEBAB GHIBAH DAN NAMIMAH
1.
Dendam dalam hati.
2.
Rasa dengki atas kesuksesan yan telah diraih
orang lain.
3.
Handak menunjukkan kelebihan sendiri dengan
merendahkan dan mengejek orang lain.
2.2.5.2 CARA MENGHINDARI GHIBAH DAN NAMIMAH
1.
Menyadari bahwa setiap orang mempunyai
kekurangan dan kelebihan, masing-masing diberi potensi yang berbeda oleh Allah
swt.
2.
Koreksilah dirimu sendiri sebelum mengoreksi
orang lain.
3.
Bersikap obyektif terhadap semua orang.
4.
Menyadari setiap orang bisa saja salah tidak
mungkin seterusnya benar.
5.
Jangan mendengarkan orang yang suka mengadu
domba, pasti suatu saat kita akan kena getahnya.
2.2.6 TABZIR (BOROS)
Menurut
bahasa tabzir berasal dari bahasa arab “bazzara-yubazziru-tabzirun”
yang berarti boros. Sedangkan menurut istilah adalah perbuatan yang dilakukan
dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena kesenangan atau
kebiasaan. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat
Al-Furqan ayat 67 sebagai berikut :
Artinya :”
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan,
dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara
yang demikian.”
Dan Allah juga menegaskan bahwa, orang yang berlaku
boros adaah saudara syaitan, karena sama-sama ingkar terhadap nikmat Allah swt.
Ungkapan ini merupakan celaan terhadap orang-orang yang boros.
Menghambur-hamburkan kekayaan diluar perintah Allah, memperturutkan godaan
syaitan. Firman Allah
yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Isra’ ayat 27
sebagai berikut :
Artinya
: ”sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara syaitan dan
syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhan-Nya.”
2.2.6.1
SEBAB-SEBAB TABZIR
1.
Dapat menyebabkan kehancuran pada diri sendiri,
karena tidak memilki control pribadi dan sosial.
2.
Dapat menimbulkan sifat pamer dan sombong dan
merupakan tabi’at buruk yang harus dihindari.
3.
Dapat menimbulkan sfat riya’ dan sum’ah
2.2.6.2
CARA MENGHINDARI TABZIR
1.
Dengan cara membatasi dalam makan dan minum,
berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah dengan tidak berlebih-lebihan
sesuai dengan syari’at yang telah ditentukan.
2.
Islam telah menganjurkan agar hidup sederhana
dalam mencukupi kebutuhan yang diperlukan tampa berlebihan dan masih
sewajarnya.
3.
Islam melarang untuk bersikap sombong yang
dapat menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, hal itu dapat menyebabkan
kesengsara
2.3 METODE PENINGKATAN KUALITAS AHKLAK
Dalam keseluruhanajaran islam,ahklak
menempati kedudukan yang istimewa dan sangat urgen,hal ini berdasarkan kaidah
bahwa Rasullah SAW,menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi
pokok risalah islam.Ahklak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam
sehingga Rasullah SAW mendefinisikan agama islam dengan ahklak yang baik (husn
al-khuluq).
Ahklak yang baik akam memberatkan
timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. Nabi bersabda; “Tidak
satupun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin
nanti pada hari kiamat selain dari ahklak yang baik”.(HR Al-Baihaqi). Dan
menurut keterangan Abdullah Ibn Umar: Orang yang paling dicintai serta paling
dekat dengan Rasullah pada hari kiamat adalah yang paling baik ahklaknya.
Rasullah SAW menjadikan baik
buruknya ahklak seseorang sebagai ukuran kualitas imannya,sebagaimana sabdaya:
”Dari abu
hurairah ia berkata,rasullah SAW bersabda:Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah orang yang paling baik ahklaknya”.(HR At-Tirmizi)
Islam menjadikan ahklak yang baik
sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada allah SWT.Seseorang yang menjadikan
sholat tentu tidak akan mengerjakan segala perbuatan p saja mengerjakan
kekejian dan kemuyang tergolong keji dan mungkar.Sebab apakah arti sholatnya
seseorangg jika dia tetap saja mengerjakan kekejian dan kemungkaran yang dilarang.
2.4 KUALITAS AHKLAK DALAM KEHIDUPAN
Untuk mengantisiapasi ancaman
dekadensi moral,maka setiap orang islam harus memiliki pemahaman dan keteguhan
untuk menjaga kebenaran dan kebaikan ahklak islamiah.Adapun prinsip umum yang
dapat menyelamatkan kaum islamiah muslim dari kebimbangan kebingungan dan
kegoncanga dalam mengahadpi kehidupan prisip ini meliputi:
a.
Komitmen dengan jalan hidup islam
b.
Loyal kepada Allah
c.
Kesunguhan dalam mejalani kehidupan
d.
Sikap toleran dan memaafkan
e.
Sikap moderat terhadap orang lain dan segala
sesuatu
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Ahklak adalah perbuatan manusia yang
memiliki dua sisi yaitu baik dan buruk.Ahklak seseorang itu tergantung
bagaimana orang tersebut memilih kemana orang tersebut akan mengikutinya.disini
kami membahas tentang ahklak-ahklak yang tercela.Ahklak tercela merupakan ahklak
yang tidak sepatutnya untuk di ikuti oleh seorang manusia yang beriman karena
Allah SWT dan Rasullullah SAW tidak menyukai akan sifat-sifat yang termasuk
ahklak tercela.
Sebagai salah satu contoh adalah
sifat hasad,merupakan persaan benci atau tidak senang kepada seseorang yang memperoleh
keberuntungan atau kebahagian,serta mengharapkan agar keberuntungan / kebahagiaan
orang tersebut lenyap.Dari pengertian salah satu sifat ahklak tercela tersebut
telah tercantum dalam firman Allah dan sabdaan Rasullah bahwa hal tersebut
tidak baik.
Untuk itu kami
juga disini mempaparkan hal-hal yang menjelakan tentang perihal untuk menjauhi
sifat-sifat ahklak tercela dan dalam pembahasan terakhir disampaikan juga
tentang metode dan kualitas ahklak dalam kehidupan.
3.2
SARAN
Untuk
memperbaiki kesalah dalam pembuatan makalah ini saya sarankan dengan penuh
hormat kepada semua pihak baik pembimbing ataupun rekan-rekan seperjuangan
untuk dapat ikut serta memberikan kritikan dan masukan agar dapat memperbaiki
dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, Roli, dkk, Menjaga Akidah Akhlak
kurikulum 2008 MA Kelas 2, Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
Junaidi Hidayat, dkk, Ayo Memahami Akidah dan Akhlak kurikulum 2006 Mts Kelas 1, Jakarta
: Erlangga, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Harus dengan menggunakan bahasa yang baik, santun, dan benar. Terima Kasih. Wassalamualaikum.Wr.Wb